Judul Buku: DERMAGA TAK BERNAMA
Kumpulan Puisi
Pengarang: Fitri Yani
Penerbit: Siger Publisher
cetakan I, Agustus 2010
Tafsir saya atas Dermaga Tak Bernama, adalah kerisauan dan kegelisahan yang menebar. Di bagian ke-3 kumpulan puisi ini (“Suara-Suara Sebelum Terjaga”), kian terasa betapa ada konsistensi yang kuat bagaimana realitas dikemukakan, sejumlah hal ditanyakan, tapi ia tahu pertanyaan itu tak akan menemu jawab kecuali dijawabnya sendiri. Ia menjadi semacam soliloqui yang terus menerus. Konstruksi sajak-sajak Fitri terasa pula ada jejak tradisi sastra lama: yang selalu mengandung prolog (persoalan), lalu sang penyair mempertanyakannya (isi), dan mengakhirinya dengan jawaban: kesimpulan, penegasan, atau sekadar gumam.
Hampir semua sajak dalam Dermaga tak Bernama (kecuali “Taman Argasoka” dan “Abu dan Asap Rokok” (hlm. 47, 72-73), umumnya di akhir sajak dalam kumpulan ini (khususnya pada Bagian Suara-Suara sebelum Terjaga) muncul semacam jawaban, penegasan, afirmasi, kadang muncul semacam gumam, tentang tema utama yang ada dalam masing-masing sajak. Simak antara lain sajak “Langit” (hlm.53), “Obituari Pemilik Tubuh yang Sakit”, (hlm.55-56), “Suara-Suara Sebelum Terjaga” (hlm.58), “Percakapan Bocah dan Pintu” (hlm.2), “Suara-Suara dari Balik Jendela” (hlm.3-5), “Fiksi Kelima: Rahim” (hlm. 67), “Seseorang yang Menyalakan Lampu” (hlm.69), “Di Stasiun Kereta” (hlm.77), “Jalan Raya” (hlm.78), “Kafetaria Tanjungkarang” (hlm.80-81), dan “Seperti Batu di Jurang” (hlm.82-83).
(Djadjat Sudradjat)
Pesan sekarang. pemesanan daat dilakukan lewat:
http://www.facebook.com/pages/Dermaga-Tak-Bernama/151635084874576
-inbox FB fitri Yani
2 comments:
Trims, jika ingin memiliki buku ini Harga Rp.30.000. silahkan kirimi saya pesan.
sama-sama kawan. Sukses selalu. Ayo pesan, ayo pesan.
Post a Comment