Sebab, Tak Semua Buku Sastra Tersedia di Toko Buku. Tak Semua Buku Sastra Sempat Diperbincangkan.Tak Semua Karya Sastra yang Bagus Bisa Mendapat Tempat.
Kami memiliki dua blog khusus untuk buku sastra, terutama buku-buku sastra yang tak ada di toko buku:
1. http://pustakapelabuhan.blogspot.com/ -berisi info2 buku sastra yang bisa dipesan langsung ke penulisnya. Anda bisa memberikan info buku2 sastra yang sedang terbit lewat dinding Indrian Koto atau Jualan Buku Sastra.
2. http://jualbukusastra.blogspot.com/ . Berisi daftar buku yang bisa dipesan kepada kami secara langsung. Anda bisa bekerjasama dengan kami dalam distribusi kecil-kecilan.
Pages
rubrik
- Buku alternatif (16)
- Buku Amal (2)
- Buku Puisi (35)
- buku sastra (5)
- Cerpen (28)
- display pustaka pelabuhan (16)
- e-book (2)
- Esai/Kritik (1)
- jurnal (3)
- lain-lain (3)
- Majalah (3)
- Novel (21)
- Saya dan Buku (7)
- Ulasan Buku (26)
Saturday, April 30, 2011
Burung-burung Cahaya, Novel Sekel Jusuf AN
Burung-burung Cahaya
Novel Jusuf AN
penerbit Diva Press
Harga:
Setelah sukses dengan novel Jehenna, Jusuf AN kembali menampilkan sekuel dari novel tersebut. Jika dalam Jehenna, kisah yang menceritakan godaan jin, tokoh utamanya adalah Jehenna,novel Burung-burung Cahaya ini mengambil pola berbalik. Sebaiknya anda membacanya.
Al-Quran oleh setiap muslim diakui sebagai sesuatu yang agung. Sebutan-sebutan mulia selalu dikenakan pada kitab suci umat Islam itu. Pertanyaannya, sudahkah kaum muslimin memperlakukan kitab sucinya itu sebagaimna mestinya? Novel 'Burung-burung Cahaya' yang merupakan metafor untuk menggambarkan santri-santri Pondok pesantren al-Quran ini, mencoba memotivasi pembacanya ~khususnya yang beragama Islam~ untuk memperlakukan al-Quran sebagaimana seharusnya. Di samping itu, pembaca diajak berpikir tentang lika-likunya perjalanan menuju derajat kemuliaan di sisi Allah. Novel yang menarik dan menggelitik. (KH. A. Mustofa Bisri, Budayawan, Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang)
Novel ini menguraikan secara detail berbagai anasir cerita mulai dari tema, peristiwa hingga konfilk dengan sangat hidup dan memikat. Sebuah novel yang mencoba mengangkat dunia pesantren dari sudut pandang lain, dengan cara yang lain pula. (Acep Zamzam Noor, penyair peraih penghargaan Sastra Asia Tenggara dan Khatulistiwa Award)
Pesantren tidak kalis pada persoalan manusia umumnya: cinta, harapan, dan ambisi untuk mendapatkannya. Ada niat mulia untuk menghapus kelam masa lalu, dan persahabatan yang terjalin liat seiring waktu. Jusuf memandang lengkap tiap warna yang merona di latar relijius itu. (Kurnia Effendi, Pecinta Sastra)http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1562261861488&set=t.1615778708&type=1
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Assalamualakum.. maaf sebelumnya saya ingin bertanya, bagaimana saya bisa menghubungi jusuf AN. Karna saya ingin mengangkat novelnya sebagai judul skripsi saya
Post a Comment