Kami memiliki dua blog khusus untuk buku sastra, terutama buku-buku sastra yang tak ada di toko buku:

1. http://pustakapelabuhan.blogspot.com/ -berisi info2 buku sastra yang bisa dipesan langsung ke penulisnya. Anda bisa memberikan info buku2 sastra yang sedang terbit lewat dinding Indrian Koto atau Jualan Buku Sastra.

2. http://jualbukusastra.blogspot.com/. Berisi daftar buku yang bisa dipesan kepada kami secara langsung. Anda bisa bekerjasama dengan kami dalam distribusi kecil-kecilan.

Tuesday, April 3, 2012

LANGIT LEMBURAWI (kumpulan puisi Ahmad Faisal Imron)


LANGIT LEMBURAWI 
(kumpulan puisi Ahmad Faisal Imron)
editor : Sitok Srengenge 
Catatan Penutup : Arif Bagus Prasetyo 
Penerbit : KATAKITA - 2012

Harga: 30.000
Daya Spiritual pada sajak-sajak Ahmad Faisal Imron sangat kuat. Dan spiritual tersebut digambarkan dengan daya artistik yang tinggi. Sebuah perpaduan menarik antara kedalaman dan keindahan. 
(Acep Zamzam Noor, penyair)

Sajak-sajak Faisal Imron membawa diriku pada sebuah pintu. Dan di balik pintu itu, sekian orang datang dan pergi. Seperti datang dan perginya kecemasan, kerinduan dan juga kegemetaran yang tak pernah terduga... 
(Mardi Luhung, penyair dan guru)

Sajak-sajak Ahmad Faisal Imron memiliki lapisan makna puitik yang tersembunyi di dalam permainan alusi (allusion) dan penjajaran (juxtaposition). Bagi Faisal, permainan alusi dan penjajaran itu sekaligus merupakan epistemologi estetik yang mengangkat puisi-puisinya ke jenjang simbolik. Menulis puisi-puisi seperti ini memerlukan konsentrasi dan pengetahuan yang memadai terhadap elastisitas bahasa, dan Faisal memiliki keduanya. 
(Cecep Syamsul Hari, penyair)

Puisi-puisi Ahmad Faisal Imron dalam kumpulan Langit Lemburawi seperti buah dari kontemplasi yang khusyuk. Penyair menanam benih puisi dari renungan perjalanan hidup dan pengalaman batinnya sendiri maupun nasib kemanusiaan universal. Memupuk benih itu dengan kepekaan dan kecintaan kepada bahasa. Kini pohon puisinya telah berbuah. Berbahagialah kita yang masih bisa menikmati buah puisi di tengah dunia yang makin dangkal dan kehilangan perasaan.
(Oka Rusmini, sastrawan)

Ahmad Faisal Imron, merupakan salah satu penyair yang mencoba merumuskan kembali mainstream lirisisme puisi dengan ungkapan-ungkapan dari diksi alam. Kadang ungkapan-ungkapan tersebut, menyusun teks-teks yang terasa ”asing”. Tapi kadang tumbuh menjadi imaji-imaji yang “menggetarkan”. Tampaknya penyair ini, piawai sekali memainkan puisi dalam dua dimensi: antara teks dan imaji yang dihidupkan dari sensitivitas sebagai seorang penyair. 
(Ahmad Syubbanuddin Alwy, penyair)


Klik untuk Pemesanan buku
 

No comments: