Kami memiliki dua blog khusus untuk buku sastra, terutama buku-buku sastra yang tak ada di toko buku:

1. http://pustakapelabuhan.blogspot.com/ -berisi info2 buku sastra yang bisa dipesan langsung ke penulisnya. Anda bisa memberikan info buku2 sastra yang sedang terbit lewat dinding Indrian Koto atau Jualan Buku Sastra.

2. http://jualbukusastra.blogspot.com/. Berisi daftar buku yang bisa dipesan kepada kami secara langsung. Anda bisa bekerjasama dengan kami dalam distribusi kecil-kecilan.

Wednesday, December 5, 2007

Jurnal Cerpen Indonesia


Potret Perjalanan (Kongres) Cerpen Indonesia
Judul : Jurnal Cerpen Indonesia, 8, Edisi Khusus Kongres Cerpen: Membicarakan Cerpen Indonesia.
Penulis : Afrizal Malna dll
Penerbit : AKAR Indonesia
Cetakan :Pertama, Oktober 2007
Tebal :xxxvii + 386 halaman

Jurnal Cerpen Indonesia (JCI) lahir dari Kongres Cerpen Indonesia (KCI) pada tahun 2000 lalu. Sampai saat ini, Jurnal Cerpen telah memasuki edisinya yang kedelapan sejak pertama kali terbit. Dalam Jurnal Cerpen nyaris tidak ada halangan kreativitas. Jurnal Cerpen mencari karya-karya eksprimentasi dan eksplorasi baik tema, bahasa, visi maupun tenkik percerita. Jurnal cerpen juga tidak membatasi panjang-pendek cerita, dengan tujuan membangun iklim kreatif dan inovatif.

Pada awalnya, Jurnal Cerpen direncanakan terbit empat kali setahun, tetapi pada perjalanannya, sampai saat ini baru terbit sebanyak delapan edisi. Bersamaan dengan itu, Kongres Cerpen sebagai ‘induk’nya juga tetap berlangsung sampai hari ini. Sudah lima kali Kongres berlangsung di lima tempat dan topik yang berbeda. Pertama kali berlangsung di Parangtritis Yogyakarta, 21-22 September dengan pembicara antara lain; Nenden Lilis A, Ahmad Tohari, Nirwan Ahmad Arsuka, Hasif Amini, Th Sri Rahayu Prihatimi dengan moderator Jamal D. Rahman, lalu pada 1-3 Februari 2002 berlangsung di Pendopo Kesari, Negara, Jembrana, Bali, dengan pembicara Afrizal Malna, Agus Noor, Saut Situmorang, Gde Aryantha Soethama, Ratna Indraswari Ibrahim, dan Ahmad Tohari dengan moderator Arif B. Prasetyo dan Joni Ariadinata.
Kongres Cerpen berikutnya dilanjutkan oleh Lampung pada 11-13 Juli 2003 bertempat di Taman Budaya Lampung, hadir sebagai pembicara Nirwan Dewanto, Eddy A. Effendy, Agus Noor, Gus tf Sakai, Triyanto Triwikromo, Ahmad Tohari, Darman Moenir, Taufik Ikram Jamil, Maman S. Mahayana dan Afrizal Malna. Menyusul Pekabaru pada 26-30 November 2005 dengan pembicara antara lain; Taufik Ikram Jamil, Maman S. Mahayana, Agus R. Sarjono, Joni Ariadinata, Nirwan Dewanto, Hasanuddn W.S., Melani Budianta, Hamsad Rangkuti, Budi Darma, Ahmad Tohari, Gus tf Sakai serta Ahmadun Y. Herfanda. Baru-baru ini, Kongres Cerpen diadakan di Taman Budaya Kalimantan Selatan, 26-28 Oktober 2007 yang lalu. Adapun nama-nama pembicara yang direncanakan adalah; Ignas Kleden, Nyoman darma Putra, Nirwan Ahmad Arsuka, Agus Noor, Katrin Bandel, Ahmadun Y. Herfanda, Korrie Layun Rampan, Jamal T. Suryanata, Harris Effendi Thahar, Saut Situmorang, Triyanto Triwikromo dan Lan Fang. Pada tahun ini juga diadakan workhshop penulisan cerpen yang diisi oleh Joni ariadinata, Yanusa Nugroho dan Gus tf Sakai.

Untuk itulah kiranya lahir Edisi Khusus Jurnal Cerpen yang khusus memuat esai/makalah dari beberapa kali pertemuan tersebut. Semacam dokumentasi dan potret perjalanan Kongres maupun Jurnal Cerpen Indonesia. Makalah-makalah yang ditulis pembicara di setiap tempat –termasuk makalah dari Kongres Cerpen di Banjarmasin– dipilih untuk kemudian dikumpulkan menjadi tulisan yang terhimpun di dalam buku ini. Tidak semua tulisan, memang yang dimuat dalam buku ini, mengingat ketebalan dan juga ‘resiko’ menjadi ‘sekedar’ kliping, demikian dalam pengantar.

Ada 20 penulis dari 25 esai yang termuat di dalam Jurnal Cerpen ini di ambil dari lima kali pertemuan Kongres Cerpen. Ada beragam persoalan yang diangkat masing masing tulisan. Jadilah semacam rupa-rupa persoalan sastra –khususnya cerpen– di tanah air yang ditulis dengan berbagai sudut. Seperti halnya tema Kongres Cerpen yang selalu berbeda di setiap penyelenggaraannya, seramai itu pula makalah dan esai yang terdapat dalam “antologi” esai tentang cerpen ini. Kongres Cerpen pertama menyorot “Masa Depan Cerita Pendek Indonesia” terdapat tulisan Nenden Lilis A, di Bali, 2002, mengambil soal “Peran Kritikus Sastra dan posisi cerpen Indonesia”, diwakili esai Agus Noor, Afrizal Malna dan Saut Situmorang, lalu Lampung di tahun berikutnya mengambil tema “Memeriksa Kembali Anatomi Cerita Pendek Kita”, diwakili oleh tulisan Taufik Ikram Jamil, Gus Tf Sakai, Triyanto Triwikromo, Darman Moenir dan Maman S. Mahayana. Pekanbaru, 2005 yang menyorot “Lokalitas di Dalam Sastra” Diwakili 11 orang dan tulisan yang lebih banyak bercerita seputar proses kreatif untuk menemukan “kelokalan” masing-masing, misalnya terlihat dari tulisan Hamsad Rangkuti, Ahmad Tohari, Joni Ariadinata, Budi Darma, atau Taufik Ikram Jamil, sementara Melani Budianta, Agus R. Sarjono, Hasanuddin WS, Maman S. Mahayana, Ahmadun Y. Herfanda dan Gus tf Sakai mencoba “merumuskan” makna estetika lokal itu sendiri. Banjarmasin, Kalimantan Selatan berkosentrasi pada “Cerpen Indonesia dan Dunianya” Diwakili oleh tulisan Katrin Bandel, Jamal T. Suryanata, Ahmadun Y. Herfanda, Lan Fang dan Saut Situmorang.

Jadilah sebuah Jurnal (Cerpen) yang membicarakan cerpen di tanah air. (indrian Koto)

4 comments:

an kusnanto said...

tidak menyangka bahwa jurnal cerpen indonesia msih eksis dan sudah memasuki edisi ke-8
sejak diterbitkan pertama kali
tahun 2000, saya sudah memiliki hingga edisi 'anjing bulan' edisi ke berapa itu? edisi ke empat ya kalau tidak salah, atau edisi ke tiga?
yang membuat jurnal ini layak untuk dikoleksi adalah isi cerpennya yang mengedepankan keberagaman tema dan teknis penulisan
esai-esai yang memberikan wawasan kekinian mengenai cerpen indonesia juga terangkum dalam jurnal ini
selamat atas terbitnya jurnal ini..
disini saya sekalian mau menanyakan untuk melengkapi koleksi jurnal ini dari edisi setelah 'anjing bulan' hingga edisi terbaru, saya bisa mendapatkannya dimana?
karena di jawa timur (saya tinggal di malang-surabaya) sulit mendapatkan jurnal ini
terimakasih

anton - penggemar cerpen

indriankoto.blogspot.com said...

bung, trims komentarnya.

mengenai jurnal cerpen yang anda maksud, memang ada beberapa edisi sejak penerbitan Anjing Bulan. kalau saya tidak salah, itu merupakan edisi keempat jika bukan yang kelima. yang saya ingat ada beberapa edisi yang menggunakan judul setiap terbitnya. di antaranya, Anjing Bulan, Lok Thong, Kyai Bajirun dan rajah Anjing dan matinya seorang Guru mengaji. jika anda berminat mencari koleksinya, saya bisa bantu anda. untuk harga, nanti saya susulkan. jika serius hubungi saya di 081802717528. nanti saya bicarakan dnegan pihak Yayasan Akar Indonesia sebagai penerbit.

salam,
kuli

an kusnanto said...

wah, terima kasih...
jadi kemarin sempat melihat2 kembali jurnal cerpen yg sudah berhasil saya miliki:
jurnal cerpen 1, 2, 3, 'lok thung' dan 'anjing bulan'
berarti sudah lima edisi saya mengkoleksi.
nah edisi yg anda bilang, edisi ke enam hingga 2008 ini, saya belum punya.
jd yg saya minat mencarinya adalah edisi 'kyai bajirun dan rajah anjing' dan 'matinya seorang guru mengaji' juga yang edisi 2008 ini...
bisa di kirim ke imel untuk informasi harga plus ogkos kirim ke surabaya?

anton_cahbagus@yahoo.com

yuni kristianingsih pramudhaningrat said...

bisakah saya mendapatkan alamat redaksi jurnal tersebut?terima kasih sebelumnya,