Nama Majalah : kita.bgt, Media Kreatif Remaja
Begitulah nasib Media Sastra remaja yang bertajuk kita.bgt itu. Setelah diskusi-diskusi panjang, setelah pergulatan tema dan isi, setelah kesepakatan demi kesepakan lahir setelah naskah siap di lay-out saat itu pula para kru media ini hengkang.
Tercipta dari sbeuah diskusi konyol, bagaimana cara mengenalkan sastra pada dunia remaja. Awak yang terdiri dari beberapa orang remaja yang sedang belajar sastra itu pun berkumpul. Salah satu bentuk mediasi anatar remaja adalah sebuah media. Dan mereka sepakat menjembataninya.
Apa lacur. Nasip tragis telah menggerogoti mereka. Media yang semula diniatkan sebagai media pembelajaran sastra untuk remaja di Yogyakarta itu pun padam.
01/Desember/ 2005, itulah pertama kali dia terbit mengambil tema Cerita-cerita di Balik Trend Teelit yang saat itu sednag ramai dibicarakan. Ada pula istilah ‘sastra wangi’. Redaksinya terdiri dari segerombolan orang juda yang bernama Mahwi Mahadi Widee yang berganti nama Mahwiyanto ZA lalu terakhir Mahwi Air Tawar, Indrian Koto, Aris Kurniawan, Purwana A Saputra yang sempat pula berganti-ganti nama, Ibed Surgana Yuga, Ach Muchlish Ar yang sekarang dikenal dnegan nama Achmad Muchlish Amrin (tetap susah ditulis ya?). Rubriknya pun sungguh sederhana, Ada Hei, yaitu sapa dari redaksi, ada rubrik Sobat yang berisi profil remaja berprestasi, Ada Serpih yang berisi Cerpen, Ada Laput (laporan Utama), ada kabar yang berisi informasi-informasi kegiatan seni selama sebulan, ada Idola yang berisi tokoh sastra terkenal, Liris yang memuat puisi, Tanya yang berbentuk diskusi seputar dunia tulis-menulis, ada Buku untuk resensi buku sastra lalu Catatan, semacam penutu dari redaksi. Itu saja. Dan 32 halaman itu selesailah sudah.
No comments:
Post a Comment