Sebab, Tak Semua Buku Sastra Tersedia di Toko Buku. Tak Semua Buku Sastra Sempat Diperbincangkan.Tak Semua Karya Sastra yang Bagus Bisa Mendapat Tempat.
Kami memiliki dua blog khusus untuk buku sastra, terutama buku-buku sastra yang tak ada di toko buku:
1. http://pustakapelabuhan.blogspot.com/ -berisi info2 buku sastra yang bisa dipesan langsung ke penulisnya. Anda bisa memberikan info buku2 sastra yang sedang terbit lewat dinding Indrian Koto atau Jualan Buku Sastra.
2. http://jualbukusastra.blogspot.com/ . Berisi daftar buku yang bisa dipesan kepada kami secara langsung. Anda bisa bekerjasama dengan kami dalam distribusi kecil-kecilan.
Pages
rubrik
- Buku alternatif (16)
- Buku Amal (2)
- Buku Puisi (35)
- buku sastra (5)
- Cerpen (28)
- display pustaka pelabuhan (16)
- e-book (2)
- Esai/Kritik (1)
- jurnal (3)
- lain-lain (3)
- Majalah (3)
- Novel (21)
- Saya dan Buku (7)
- Ulasan Buku (26)
Saturday, July 9, 2011
Darmagandhul, Terjemahan Kitab Kontroversial
CERITA TENTANG KITAB PALING KONTROVERSIAL DI NUSANTARA
Penerjemah: Damar Shashangka
Penyunting: Salahuddien Gz
Pemindai Aksara: Muhammad Bagus SM
Penggambar Sampul: Yudi Irawan
ISBN: 978-979-16110-6-0
Harga: Rp 75.000,- (460 hlm. Bookpaper)
Penerbit: Dolphin
Email: bunda_laksmi@yahoo.com
Pada suatu hari, Darmagandhul, seorang murid yang tajam hatinya, bertanya kepada gurunya, Kiai Kalamwadi, tentang awal mula kenapa masyarakat Jawa meninggalkan agama Buda dan beralih memeluk agama Islam. Pada saat itulah Kiai Kalamwadi mulai menyadari bahwa rahasia kehancuran Majapahit dan Jawa, yang disembunyikan para penguasa selama berabad-abad, patut dibabarkan kepada Darmagandhul, agar menjadi pelajaran bagi generasi mendatang. Kiai Kalamwadi memperoleh pengetahuan itu dari gurunya, Raden Budi, yang mewarisi cerita sejarah dan ilmu-ilmu rahasia leluhur Jawa.
Melalui percakapan yang disenandungkan, Kiai Kalamwadi lantas berkisah tentang kehancuran Majapahit karena serangan Demak, yang dipimpin Raden Patah, putra kandung Prabu Brawijaya yang berkuasa, atas prakarsa para sunan. Serangan tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan para sunan untuk mengganti pemerintahan Majapahit yang mereka anggap kafir dengan pemerintahan Islam. Hanya Syekh Siti JĂȘnar yang menolak rencana itu, sehingga ia dijatuhi hukuman mati. Sejak saat itu, kitab-kitab agama Budha dibakar nyaris tanpa sisa dan, karena hegemoni penguasa baru, masyarakat Jawa Buda berbondong-bondong memeluk agama Islam. Yang menolak masuk Islam kemudian mengasingkan diri ke hutan, pegunungan, dan Pulau Bali.
Semenjak terbit pertama kali dalam bahasa Jawa, Darmagandhul telah menuai kontroversi dan polemik tak berkesudahan di Tanah Air selama seratus tahun. Kitab ini bagai pisau bermata dua: dicintai kaum Kejawen dan Islam Abangan sekaligus dibenci kaum Islam Radikal. Kitab ini hadir dalam versi prosa dan tembang. Buku yang berada di tangan Anda saat ini merupakan terjemahan prosa sekaligus tembang, yang sudah sangat jarang ditemukan. Yang menjadi keistimewaan buku ini adalah: Damar Shashangka, penerjemah dan pengulas buku ini, memberikan ulasan dan kritik tentang senjakala Majapahit serta ajaran Islam, Buda, dan Kejawen, demi mencari titik temu, intisari spiritual, di antara tiga kepercayaan tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment