Saya ingat ketika datang pertama kali ke Yogya awal tahun 2004, saya kaget melihat begitu banyaknya buku dikoleksi secara pribadi. Setiap orang yang saya kunjungi memiliki rak-rak buku yang tertata rapi dengan kemasan yang menggoda minat saya. Rasa kaget itu berubah panik begitu melihat ada beberapa buku yang pernah saya dengar judulnya, pernah disebut-sebut pengarangnya. Keinginan saya meledak-ledak untuk segera membacanya. Keinginan semacam itu menjadikan saya seorang yang rakus; menumpuk sebanyak-banyaknya buku tanpa ada selera untuk membacanya.
Sebab, Tak Semua Buku Sastra Tersedia di Toko Buku. Tak Semua Buku Sastra Sempat Diperbincangkan.Tak Semua Karya Sastra yang Bagus Bisa Mendapat Tempat.
Kami memiliki dua blog khusus untuk buku sastra, terutama buku-buku sastra yang tak ada di toko buku:
1. http://pustakapelabuhan.blogspot.com/ -berisi info2 buku sastra yang bisa dipesan langsung ke penulisnya. Anda bisa memberikan info buku2 sastra yang sedang terbit lewat dinding Indrian Koto atau Jualan Buku Sastra.
2. http://jualbukusastra.blogspot.com/ . Berisi daftar buku yang bisa dipesan kepada kami secara langsung. Anda bisa bekerjasama dengan kami dalam distribusi kecil-kecilan.
Pages
rubrik
- Buku alternatif (16)
- Buku Amal (2)
- Buku Puisi (35)
- buku sastra (5)
- Cerpen (28)
- display pustaka pelabuhan (16)
- e-book (2)
- Esai/Kritik (1)
- jurnal (3)
- lain-lain (3)
- Majalah (3)
- Novel (21)
- Saya dan Buku (7)
- Ulasan Buku (26)
Sunday, August 19, 2007
Tuesday, August 14, 2007
Jalan yang Menelan Hantu dan Politikus
Jalan yang Menelan Hantu dan Politikus
Judul: The Famished Road
Penulis: Ben Okri
Penerjemah: Salahuddien Gz
Penerbit: Serambi, Jakarta, Juni 2007
Tebal: 846 halaman
“Ada banyak jalan masuk ke Afrika, tetapi hanya ada satu jalan keluar... satu-satunya jalan keluar dari Afrika adalah menjadi orang Afrika.” (813).
Tuesday, August 7, 2007
Kita.bgt: Yang Mati Sebelum Lahir
Nama Majalah : kita.bgt, Media Kreatif Remaja
Begitulah nasib Media Sastra remaja yang bertajuk kita.bgt itu. Setelah diskusi-diskusi panjang, setelah pergulatan tema dan isi, setelah kesepakatan demi kesepakan lahir setelah naskah siap di lay-out saat itu pula para kru media ini hengkang.
Tercipta dari sbeuah diskusi konyol, bagaimana cara mengenalkan sastra pada dunia remaja. Awak yang terdiri dari beberapa orang remaja yang sedang belajar sastra itu pun berkumpul. Salah satu bentuk mediasi anatar remaja adalah sebuah media. Dan mereka sepakat menjembataninya.
Apa lacur. Nasip tragis telah menggerogoti mereka. Media yang semula diniatkan sebagai media pembelajaran sastra untuk remaja di Yogyakarta itu pun padam.
Komik Sekul Komik yang Kreatif
Komik Sekul yang Kreatif
Subscribe to:
Posts (Atom)